BURUNG SARIAK/SAKUTE

 

Burung sariak atau sakute ini habitatnya didaerah atau kawasan hutan yang pohonnya tidak terlalu tinggi dan rimbun, karena burung ini kemampuan terbangnya tidak terlalu tinggi. Burung sakute atau sariak mengkonsumsi makanan jenis ulat-ulat yang kecil atau telur serangga, dan burung ini berkeliaran hanya dengan kelompok kecil karena paling banyak hanya tiga ekor saja. Karena memiliki tubuh yang kecil, burung ini bergerak sangat lincah berpindah-pindah dari pohon yang satu ke pohon yang lainnya untuk mencari makan.

Burung sariak atau sakute ini sepanjang hari berpindah-pindah untuk mencari makan. Seperti burung-burung lainnya, Burung Sariak atau Sakute ini sudah bangun pada pagi hari bahkan sebelum matahari terbit. Oleh sebab itu ada istilah penunjukan waktu yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu “subuh burung”, maksudnya adalah waktu bangun atau melakukan kegiatan tepat pada saat burung beraktifitas di pagi hari. Ketika sudah sore burung sariak ini biasanya berkumpul untuk mandi, lokasinya pun bisa dimana saja terdapat genangan air untuk membasahi bulu-bulu mereka.  Kemudian mereka akan tidur saat menjelang malam di pepohonan atau  kayu-kayu kecil yang tidak terlalu tinggi.

Warna burung sariak ini berwarna agak putih dengan bulu yang tidak terlalu tebal. Ukuran burung ini sangat kecil, hanya sebesar jempol kaki orang dewasa. Paruh burung Sariak ini berwarna kekuningan sama dengan warna kakinya. Masyarakat lokal sejak jaman dahulu menamai binatang di hutan yang belum diketahui namanya khususnya burung sesuai dengan ciri atau suara yang dikeluarkan. Burung sariak ini juga dinamai berdasarkan suara siulan yang agak unik yaitu berbunyi seriak-seriak-seriak dan terkadang juga mengeluarkan bunyi sakute-sakute-sakute, dan sampai saat ini burung tersebut dinamai burung Sariak atau Burung Sakute.