Gunung Tengkorak di Desa Dambung

Gunung Tengkorak ini dikenal karena dinding-dinding batu daerah perbukitan disekitar Desa Dambung dulu pernah dijadikan tempat pemakaman masyarakat Suku Dayak Lawangan. Liang dalam dinding batu ini berada tidak jauh dari pemukiman masyarakat, hanya berjarak 100m dari jalan desa. Untuk mencapai Liang yang ada berada ± 20 m dari tanah ini diperlukan kehati-hatian yang tinggi karena harus melewati tebing batu dengan pepohonan yang tumbuh besar. Bagi yang akan naik keatas wajib menggunakan bantuan tali menali sebagai alat bantu sambil memanfaatkan celah batu dan akar kayu sebagai pegangan. Di desa Dambung sebetulnya tidak hanya satu liang ini yang terdapat bekas pemakaman kuno Dayak Lawangan, tetapi ada 2 lokasi yang pernah ditemukan oleh tim eksplor Barito Timur terdapat pula bekas pemakaman dan mungkin saja masih ada di tempat lain yang belum ditemukan.

Lokasi Liang tengkorak yang berada di RT.01 Desa Dambung inilah yang mempunyai akses mudah dan terdekat dari kawasan pemukiman. Menurut cerita masyarakat setempat memang beberapa kawasan dinding batu di daerah Desa Dambung dulunya dijadikan lokasi pemakaman,  tetapi belum diketahui sejak kapan pemakaman di liang dinding batu ini terakhir dilaksanakan. Menurut pengamatan, di liang batu ini terdapat batu besar yang dijadikan lokasi meletakkan peti mati dan pernah terjadi pergeseran kuat yang mengakibatkan batu besar tadi patah. Kejadian inilah yang membuat semua tulang-tulang ini berhamburan jatuh ke bawah liang dan hutan dibawahnya. Beberapa kali tim eksplore Barito Timur menemukan bagian-bagian tulang yang dulunya berserakan untuk dikumpulkan dan diletakkan kembali ke dalam liang, jadi setiap kali mengunjungi Desa Dambung, tim ini pasti berpencar untuk mencari serta mengumpulkan kembali tulang-tulang yang tersebar itu.

Selama ini sudah ada 3 tengkorak yang ditemukan dan puluhan tulang yang berhasil ditemukan dan diletakkan kembali ke tempat yang aman di dalam liang. Bahkan sesuai keinginan Kepala Desa Dambung bahwa kedepan Pemdes akan mencoba meningkatkan sektor pembangunan untuk mendukung peluang dan potensi kepariwisataan di wilayah desanya. Bahkan pada tahun 2022 nanti direncanakan akan dilaksanakan kegiatan ritual besar untuk mengangkat kembali tulang-tulang tersebut ke dalam sebuah peti besar yang disediakan. Hanya saja yang menjadi keterbatasan desa ini adalah akses jalan dari pusat kabupaten yang belum sepenuhnya nyaman, apalagi pada musim penghujan ada kemungkinan jalan menuju Desa Dambung tidak bisa dilewati baik itu kendaraan roda dua dan roda empat.