Sejarah Desa Mawani, bagian 1

Nama Desa Mawani di abadikan oleh Bapak Dumalik Bin Intil dari nama panggilan seorang Warga Dayak Bawo turunan Landa yang tinggal di Balai Mukun Lutung Balontang atau yang lebih dikenal orang Warga sekitar yaitu Gunung Janjar Walu ( Gunung Bendera batas Kalimantan Selatan- Kalimantan Tengah) dengan bukti-bukti bersejarah yang masih ada seperti : Sandung, Kuburan-kuburan tua, pohon Beringin, Danau/sapan panyawaran, ada batu berbentuk Buaya Kembar, batu berbentuk Kerbau.

Sesuai dengan cerita turun temurun dari bapak Dumalik Bin Intil bahwa Cerita singkat tentang Mawani atau Bapak Madu diawali pada waktu itu ada seorang Warga Dayak Bawo Turunan Landa yang pekerjaannya dan mata pencahariannya adalah mencari Madu Lebah di pohon-pohon besar, yang selanjutnya Madu tersebut dibawa kepasar untuk dijual. Jadi mencuatlah ejekan kepada orang tersebut yang sering lewat di depan orang-orang dengan ejekan menggunakan Bahasa Lawangan.

  • Ro Sulet Do Ma wani, Yang artinya itu datang dia Bapak Madu

Desa Mawani sudah dikenal sejak Tahun 1970 yang kebiasaannya lebih dikenal dengan Kampung Kotam atau Desa Kotam, akan tetapi nama asli Desa Mawani adalah Pelawan karena diambil dari nama Sungai kecil yang bernama Pelawan. Rumah pertama Bapak Dumalik dibangun di dekat Sungai Pelawan ini, dan disamping rumah beliau juga terdapat beberapa bukti fisik peninggalannya yang masih ada bahkan ex pasar yang menjadi pusat perdagangan tempo dulu.

Jauh sebelum adanya Desa Mawani bukti peradaban di wilayah ini terlihat dengan adanya beberapa peninggalan berupa kuburan kuno yang disebut Keriring. Sesuai informasi yang didapat dari tetua kampung yang merupakan turunan langsung dari Datu Gunung Bondang bernama Takan Paka bahwa diperkirakan  200 tahun yang lalu ada seorang turunan Bawo Kiring yang tinggal di Pamanggahan Saing Tabla. Nama orang tersebut adalah Raja Singa Raksa Saing Tabla atau biasa dipanggil dengan Datu Gunung Bondang, mempunyai seorang istri dari alam gaib dan mempunyai anak laki-laki bernama Lampung Muyo.