UWUT SAKULU

Uwut atau dalam Bahasa Indonesianya “umbut” merupakan tumbuhan menjalar yang hidupnya bergantung pada pohon disekitarnya. Uwut Sakulu memiliki bentuk seperti akar yang tumbuh menjalar sehingga memerlukan kawasan pepohonan yang rimbun dan tinggi. Warna pohon atau akar sakulu ini berwarna kehijauan dan kulitnya mempunyai duri, warna daunnya pun  hijau, bentuknya lonjong dan panjang serta dibawah tangkai daun terdapat duri.

Jika Umbut-umbutan lain pada umumnya harus direbus terlebih dahulu baru bisa dikonsumsi, tetapi lain halnya dengan Umbut Sakulu ini yang bisa langsung dikonsumsi dengan aman tanpa harus direbus atau dimasak. Umbut sakulu ini memiliki cita rasa yang enak dan renyah walaupun rasanya sedikit pahit. Umbut sakulu ini biasanya dijadikan sayur, baik dimasak dengan ikan ( masak asam) atau dimasak sebagai campuran daging, serta dijadikan lalapan pun lebih enak.

Untuk mendapatkan umbut sakulu ini lebih baik dilakukan secara hati-hati karena batangnya berduri, Umbut Sakulu ini diambil bagian yang paling ujung atau bagian yang terdapat ada umbutnya ± 30 cm kemudian dipotong-potong miring atau rata sesuai dengan selera. Pada zaman dahulu kulit umbut sakulu ini bisa digunakan sebagai bilah pulut ( bilah tempat mengoleskan lem perangkap burung ) dan ukuran akar tanaman umbut sakulu ini sebesar ukuran jari kaki orang dewasa. Kebiasaan masyarakat yang mengambil umbut sakulu ini hanya setinggi tiga meter saja, hal tersebut dikarenakan jaraknya yang terjangkau dan mudah dalam pengambilan terlebih-lebih di bagian bawah umbut sakulu inilah yang umbutnya lebih besar dan panjang.  Apabila Umbut Sakulu ini sudah tumbuh tinggi maka akan mengalami kesulitan saat pengambilannya, walaupun bisa diambil kita hanya mendapatkan ukuran umbut yang kecil dan pendek saja. Umbut Sakulu ini tidak bisa tumbuh di daerah kering dan tandus, oleh sebab itu kita bisa menemukan Umbut jenis ini di hutan basah dengan pepohonan yang rimbun.