Sejarah Desa Mawani, bagian 2

Menurut Dumalik bin Intil, pemimpin Kampung sudah ada sejak tahun 1903 sampai dengan sekarang yang menjadi Desa Mawani dengan uraian sejarahnya sebagai berikut :

  • PATIN MANGERA ( 1903 – 1937 ) ; berkedudukan di wilayah bernama Bunday berdasarkan Keputusan Residen mencakup wilayah Hayup Parsel Guntung Ulu, Mantuyup, Labak Duyun, Pangi, Kotam, Labak Wayan
  • YUHAN ( 1937 – 1951 ) ; adalah keponakan dari Patin Mangera yang kedudukan wilayahnya tidak berubah sesuai dengan Keputusan Residen
  • DUMALIK BIN INTIL ( 1952 -1982 ) ; pada pertengahan kepemimpinan terjadi di Tahun 1965 terjadi pengusulan agar wilayah tempat masyarakat yang berladang berpindah-pindah tersebut dijadikan kampung sehingga bermunculan banyak kampung di wilayah tersebut dengan dua Desa besar yaitu Desa Kotam dan Desa Tamiang. Bahkan muncul Keputusan Menteri yang disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah pada Tahun 1976 tentang pembagian wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan kawasan Gunung Janjar Walu sebagai wilayah perbatasan antara dua Provinsi ini. Kemudian pada tahun 1976 keluar Keputusan Gubernur yang menunjuk dan mengangkat  Kepala Kampung Tamiang definitif yaitu TAKAN PAKA.
  • M. TAHER ULAH ( 1983 -1989 ) ; sebagai Kepala Kampung Kotam 
  • BADRIANSYAH ( 1989 – 2003 ) ; Desa Kotam yang berkedudukan di Mawani berpindah pusat pemerintahannya ke Saing Pipa yang membuat Desa Kotam sepi dengan akses jalan yang rusak, oleh sebab itu sebagian dari wilayah Desa Kotam menjadi Desa Binaan Provinsi Kalimantan Selatan.
  • TUHERNADI ( 2003 – 2009 ) ; Selama kepemimpinan Tuhernadi, Mawani yang berada dalam bagian Desa Kotam masih belum mendapat perhatian dan pembinaan. Pada Tahun 2009 keluar Surat Keputusan Bupati tentang Pemekaran wilayah Desa dan Desa Mawani pun meningkat statusnya menjadi Desa definitif.
  • AMAN TU’O ( 2009 – 2010 ) ; Desa Mawani dipimpin oleh Penjabat Sementara selama 1 tahun sampai adanya pemilihan Kepala Desa yang baru.
  • MIROWO SH ( 2010 – sekarang )