Mengenal Bawang Dayak dan Khasiatnya

Sesuai namanya, bawang dayak yang memiliki nama latin Eleutherine palmifolia ini banyak dibudidayakan oleh suku Dayak di Pulau Borneo Kalimantan.

Bawang dayak memiliki beberapa nama lokal di masyarakat seperti bawang sabrang, bawang berlian, bawang tiwai, bawang lubak dan bawang hantu.

Bawang dayak merupakan tanaman herba beranak banyak yang membentuk rumpun padat. Daunnya berbentuk pita sepanjang 15-20 cm dan lebar 3-5 cm. Bunganya mungil berwarna putih, mekar pada waktu gelap dan hanya beberapa jam saja. Umbinya panjang, berbentuk bulat telur dan berbulu. Sepintas, bawang dayak memiliki rupa yang mirip dengan bawang merah yaitu bentuknya yang berlapis dengan kulit dan daging umbi yang berwarna merah. Namun jika dilihat lebih dalam lagi, bawang dayak memiliki warna merah yang lebih pekat cenderung sedikit ungu merah. Selain itu, lapisan daging buahnya juga lebih tebal dan terkesan lebih kokoh dari bawang merah biasa. Bawang dayak memiliki ciri khas permukaan yang licin dan bau yang tidak menyengat. Ketika bawang dayak diiris, maka tidak akan menyebabkan mata perih layaknya bawang merah pada umumnya. Ciri khas lainnya, apabila di pegang maka warna merah pada bawang dayak ini akan menempel di tangan.

Yang menarik, bawang dayak ini rupanya lebih dikenal sebagai bahan obat tradisional ketimbang sebagai bahan bumbu masak. Rasanya yang lebih getir membuatnya tidak cocok untuk dimanfaatkan sebagai bumbu masak.

Bawang dayak diketahui memiliki kandungan fitokimia seperti alkaloid, flavanoid, steroid, glikosida, fenolik dan zat tanin yang semuanya berperan besar terhadap kesehatan.

Menurut Dr. Sukrasno, M.S, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, bawang dayak mengandung zat anti bakteri dan antioksidan yang sangat tinggi sehingga dapat mengobati beragam penyakit baik ringan maupun penyakit yang berat. Kandungan antibakterinya dapat mencegah berkembangnya bakteri, virus dan mikroba lainnya sehingga menghentikan penularan penyakit. Sedangkan antioksidannya yang sangat tinggi mampu menghadapi radikal bebas sehingga efektif sebagai pencegah kanker, pencegah radang, tumor dan pendarahan. Riset lain menemukan fakta bahwa kemampuan diuretik bawang dayak juga bisa bekerja memperbaiki sekaligus membantu fungsi hati dan ginjal. Terbukti akan terjadi perbaikan hingga 20% setelah mengonsumsi bawang dayak dalam tempo dua pekan

Saat ini, bawang dayak dapat diolah menjadi obat tradisional, yakni dengan memotong tipis-tipis akar bawang dan merebusnya hingga mendidih. Setelah itu dapat disaring untuk untuk mengambil air rebusannya dan siap untk diminum.